Muara Sabak, Infokom LCKI - Program pemerataan pembangunan tampaknya sedang
digiatkan Pemkab Tanjung Jabung Timur yang katanya untuk kepentingan
masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan proyek yang tidak
menimbang azas manfaat dan memenuhi skala prioritas bahkan diduga tanpa melalui
musrenbang.
Contohnya proyek dermaga yang
berlokasi di Parit 5 Kelurahan Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi yang menggunakan anggaran APBD Kab. Tanjung Jabung Timur tahun 2016 sebesar Rp. 345.181.000,- dinilai
minim azas manfaat. Pada tahun-tahun sebelumnya juga terdapat proyek yang
ditelurkan SKPD tersebut tidak dimanfaatkan oleh warga.
Hamzah
RH tokoh masyarakat Kelurahan Kampung Laut ketika dikonfirmasi mengenai proyek dermaga tersebut mengatakan bahwasanya proyek ini sangat minim azas manfaat. "untuk ape dermaga itu, aek pasang pompong nyangkut jembatan, aek surut pompong kandas", katanya. Lagi pula proyek dermaga tersebut usulannya tanpa melalui
musrenbang, karena saye selalu ikut kegiatan musrenbang mulai dari tingkat
Kelurahan hingga Kecamatan. “entah dari mane usulannye saye pun tak tahu”,
ujarnya. Padahal setiap tahun kami selalu mengusulkan jembatan parit 4
(penghubung Kelurahan Kampung Laut – Tanjung Solok) yang kondisinya semakin hari
sangat memprihatinkan namun tidak pernah diperhatikan pemerintah. Karena
jembatan parit 4 itu sangat vital bagi warga. Selain akses warga untuk sholat
juga anak sekolah selalu melalui jalur ini, timpalnya. "entah sudah berape kali camat diganti jembatan itu tak juge dibangun", candanya.
Hal
senada juga dikatakan Man Nasir tokoh masyarakat RT.01 Kelurahan Kampung Laut, “mungkin
jembatan ini tunggu ada korban dulu baru dibangun pemerintah”, selorohnya.
Bupati
Tanjung Jabung Timur H. Romi Hariyanto, SE menyampaikan di sela pertemuan
dengan LSM, Ormas, OKP serta Media di Rumdis Bupati (Rabu, 01 Juni 2016) lalu,
bahwa pembangunan infrastruktur yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
harus melalui musrenbang, tujuannya agar tepat sasaran, memenuhi skala proritas
dan bermanfaat bagi warga. Disela pertemuan tersebut beliau juga menyampaikan
sangat senang bila dikritik, tapi jangan menghujat. “Kritik saya dan beri
solusi tapi tolong jangan dihujat“, ujarnya. Beliau juga menegaskan “saat ini
tidak ada lagi nomor satu atau nomor dua, mari sama-sama kita pantau
Pembangunan Tanjung Jabung Timur”, ujarnya.
(as)